Warga Desa Bektiharjo dan Gesing Alami Krisis Air Bersih

Dibandingkan 310 desa di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Desa Gesing, Kecamatan Semanding, menjadi titik pertama yang mengalami krisis air bersih. Salah satu faktornya belum seluruhnya keluarga tergabung dengan program Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (Hippam) Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang.


"Sementara yang laporan terdampak Desa Gesing kemudian kita dropping air bersih dahulu," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Joko Ludiono, ketika dikonfirmasi suarabanyuurip.com, melalui pesan singkatnya, Sabtu (12/8/2017).

Data yang Joko terima, masih banyak desa yang masih potensi, dan belum bisa dikatakan terdampak kekeringan. Dari 20 Kecamatan di Tuban, baru lima kecamatan yang berpotensi kekeringan termasuk wilayah sekitar pemboran Migas Tapen yang dikelola Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset 4 Field Cepu.

Potensi itu adalah wilayah dan desa terdampak pada tahun 2015. Wilayah tersebut belum tentu terdampak kekeringan kembali di tahun 2017.

Dikatakan terdampak apabila wilayah tersebut sebagai daerah kering kritis, yakni sumber air untuk kebutuhan air minum sangat kurang dan terbatas. Joko optimis di 2017 ini, tidak berdampak ke semua wilayah yang bersangkutan.

Pertimbangannya dampak Elnino di 2017, masuk dalam kategori elnino moderat yakni masuk musim kemarau tapi masih ada hujan meski secara parsial. Berbeda dengan tahun 2015 lalu, tipikal kemarauanya berkepanjangan dalam setahun.

"Kalau rekan media ada info daerah terdampak kekeringan bisa info ke Pak Camat setempat atau ke kami langsung," pintanya.

Kekeringan di Desa Gesing, dibenarkan oleh Camat Semanding, Eko Julianto. Sekarang baru 71 keluarga yang tersambung Hippam dari Desa Sumberagung, Plumpang.

"Sekali pun jauh dari Laut tapi air di desa eks lokalisasi Gandul ini rasanya asin," terang mantan Camat Senori ini panjang lebar.

Inilah fenomena unik di Desa Gesing. Bagi warga yang tidak tergabung Hippam, harus rela menggunakan air asin. Sehubungan debit air bawah tanah tersendat, akhirnya meminta bantuan tim BPBD untuk mengirimkan air bersih.

Langkah cepat mengurai problem ini, pekan lalu Muspika Semanding telah berkoordinasi dengan Muspika Plumpang dalam hal sinergi Hippam. Diharapkan Hippam Desa Sumberagung, segera menjangkau semua keluarga di Desa Gesing.

"Itu solusi kami karena air bawah tanah rasanya asin dan tidak bisa diandalkan," terang Eko.

Berdasarkan data kekeringan tahun 2015, ada beberapa kecamatan yang berpotensi kekeringan. Mulai Kecamatan Senori, yakni Desa Sidoharjo, Wanglu Wetan, Wanglu Kulon, Sendang, Jatisari, Medalem, Leran, dan Kaligedhe.

Kecamatan Montong Desa Nguluhan, Guwoterus, Talang Kembar, dan Bringin. Kecamatan Tambakboyo di Desa Pulogede. Kecamatan Semanding mulai Desa Ngino, Sambongrejo, Genaharjo, Jadi, Bektiharjo di Dusun Medokan, dan Desa Prunggahan Kulon.

Sedangkan untuk Kecamatan Parengan yang berpotensi kekeringan, mulai Desa Pacing, Ngawun, Brangkal, Parangbatu, dan Desa Sukorejo.

Sumber: suarabanyuurip.com

-------------------------
Informasi, saran, kritik, Hubungi segera : 

WA: 0811 3010 123

Telp/SMS : 0813 3519 6837

*tombol hanya berfungsi jika anda mengakses web ini via Smartphone

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Warga Desa Bektiharjo dan Gesing Alami Krisis Air Bersih"

Post a Comment