Ampo, Makanan Ringan dari Tanah Liat Khas Tuban, Bisa Sembuhkan Penyakit & Digemari Wisatawan Asing (bag.2)

Ampo, Makanan Ringan dari Tanah Liat Khas Tuban, Bisa Sembuhkan Penyakit & Digemari Wisatawan Asing (bag.2 selesai) 

Para pembeli Ampo, selain dari Tuban, juga dari luar kota Tuban, luar pulau Jawa, hingga dari luar negeri. Semuanya untuk oleh-oleh.

"Harganya per kilo Rp 10 ribu. Orang luar negeri juga bawa ampo untuk oleh-oleh, sering wisatawan lokal atau luar negeri  datang kesini untuk beli Ampo," tegasnya.

Saat sudah ada di pedagang pasar, ia tak banyak mengetahui harganya. Menurutnya, idealnya jika dipasar ampo bisa dijual dengan harga Rp 12-15 ribu.

"Kalau saya jualnya per kilogram Rp 10 ribu, sebagian saya jual dan ada yang saya simpan di rumah untuk persediaan jika ada yang membeli," imbuhnya.

Selain punya nilai jual secara ekonomi, Sarpik menyebut, Ampo, makanan ringan yang terbuat dari tanah liat juga diyakini bisa menyembuhkan penyakit, seperti penyakit panas dalam dan gatal-gatal.

"Iya, Ampo bisa mengobati penyakit panas dalam dan gatal," bebernya.

Untuk mengobati dua penyakit, caranya, lanjut Sarpik, untuk panas dalam, Ampo yang sudah matang direndam air biasa di dalam gelas, setelah ampo hancur airnya lalu diminum.

Sedangkan jika untuk obat gatal-gatal, tanah liat yang belum terbentuk Ampo bisa direndam sama air, setelah tanah hancur baru airnya dipakai untuk mandi.

"Caranya seperti itu, untuk obat panas dalam dan gatal-gatal. Sudah teruji banyak yang sembuh, bahkan juga bisa untuk melancarkan pencernaan," tegasnya.

Lantas bagaimana cara membuat Ampo, makanan ringan dari tanah liat khas Tuban? Sarpik menjelaskan, bahwa pembuatan Ampo ini tidak sembarangan menggunakan tanah liat, melainkan harus tanah liat hitam.

Tanah liat ini dibentuk persegi empat agak memanjang dengan tangan, ada alat bantu palu dari kayu untuk menyesuaikan ukurannya. Sesekali dibasahi dengan air yang sudah disediakan.

Setelah terbentuk, baru diserut dengan seseh (bambu tipis) agar menghasilkan ampo seperti bentuk kue astor dengan ukuran kecil.
Kemudian, untuk bisa jadi ampo siap makan, maka hasil serutan tadi bisa dijemur 30 menit, setelah itu ditaruh di atas tungku berbahan bara api kayu selama 30 menit.

Setelah ampo berwarna coklat kehitaman usai terkena pengasapan, ampo baru siap makan.

"Prosesnya memerlukan beberapa tahapan, tak asal pakai tanah liat. Ampo juga tak ada bahan campuran lainnya, jadi murni hanya dari tanah liat," terang Sarpik, sambil menunjukkan ampo yang siap makan di dapur rumahnya, Senin (21/1/2019), di di Dusun Trowulan, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Setelah jadi, maka ampo bisa dijual atau disimpan di rumah, karena sewaktu-waktu biasanya ada orang yang membeli.

Selain untuk camilan yang dihidangkan di atas meja, Ampo juga bisa disajikan dengan kopi atau teh manis. 

Sumber: tribunnews.com

-------------------------
Informasi, saran, kritik, Hubungi segera : 

WA: 0811 3010 123

sms:08113010123?body=halo
Telp/SMS : 0811 3010 123

*tombol hanya berfungsi jika anda mengakses web ini via Smartphone

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ampo, Makanan Ringan dari Tanah Liat Khas Tuban, Bisa Sembuhkan Penyakit & Digemari Wisatawan Asing (bag.2)"

Post a Comment