Seni Rakyat di Ambang Sekarat, Senjakala Kesenian Tayub Tuban (bag.1)

Seni Rakyat di Ambang Sekarat, Senjakala Kesenian Tayub Tuban (bag.1 dari 3)

Nasib kesenian Tayub di Kabupaten Tuban, tak berbeda jauh dengan kesenian tradisional lain, hidup ngos-ngosan.



Sunaryo, Kabid Pariwisata di Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban mengatakan, kelompok tayub ini cukup banyak.

Walau demikian, para pemain seni ini didominasi seniman tua. Jumlah seniman muda bisa dihitung dengan jari.

Sama dengan pemainnya, penontonnya pun sebagian besar orang sepuh. Tidak terlihat ada upaya regenerasi, baik pemain maupun penontonnya.

Hal ini dirasakan Nasru Indra Rukmana, penari tayub kenamaan asal Kecamatan Meraurak.

Wanita berusia 32 tahun ini, mencoba banting stir menjadi calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Tuban melalui Partai Gerindra.

Menurut Indra, saat ini banyak waranggono yang terbuai dengan kesuksesannya. Mereka lupa mengembangkan, atau juga abai mengelola upah yang didapat.

Semakin tua waranggono, semakin ia ditinggalkan penggemarnya. "Kami tak bisa terus-terusan seperti ini," katanya.

Sementara upaya pemerintah, disebutnya masih sebatas mempermudah menghidupkan kesenian pertunjukan saja. Tak ada pemberdayaan pada para waranggono.

"Padahal kami ini tak bisa terus-terusan menjadi waranggono," timpal Indra

Sumber: tribunnews.com

-------------------------
Informasi, saran, kritik, Hubungi segera : 

WA: 0811 3010 123

sms:08113010123?body=halo
Telp/SMS : 0811 3010 123

*tombol hanya berfungsi jika anda mengakses web ini via Smartphone

 


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Seni Rakyat di Ambang Sekarat, Senjakala Kesenian Tayub Tuban (bag.1)"

Post a Comment