Petani Jagung Bektiharjo Tuban Gagal panen terkena serangan Ulat Grayak secara massal
Thursday, January 9, 2020
Berita,
Bogor,
Inovasi,
Karang Taruna,
Krajan,
Lain-lain,
Lembaga,
LPMD,
Medokan,
pembangunan,
Pertanian,
Potensi
Edit
Petani Jagung di Desa Bektiharjo Tuban diresahkan dengan banyaknya hama ulat Grayak yang menyerbu tanaman mereka. Berbagai upaya juga dilakukan oleh petani untuk membasmi hama ulat dengan nama ilmiah Spodoptera ini, namun sejauh ini belum juga membuahkan hasil.
Sumber: suaraindonesia.co.id (dengan perubahan seperlunya)
Sejauh mata memandang, ladang jagung di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, nampak hijau dan biasa-biasa saja. Namun saat dilihat lebih dekat, daun-daun tanaman jagung yang baru berusia beberapa minggu itu nampak berlubang, akibat dirusak dan dimakan oleh larva berwarna coklat kehijauan itu.
Pribandi (42), salah satu petani asal Randukenceng Krajan Desa Bektiharjo, mengeluhkan banyaknya hama ulat tersebut yang menyerang tanamannya sudah lebih dari dua pekan itu. Meski sudah berbagai upaya dilakukan untuk membasmi hama itu, mulai dari penyemprotan dan lain sebagainya, namun justru ulat semakin berkembang biak.
"Upaya apapun sudah kami lakukan untuk membasmi. Baik penyemprotan, memburu ulat itu, maupun menaburkan abu dapur sudah dilakukan, tapi tidak membuahkan hasil, malah ulatnya tambah banyak," keluhnya. Rabu, (08/01/2020).
Sudah banyak dilakukan oleh petani jagung yang memiliki luas lahan seperempat hektar itu, namun upaya tersebut tak menunjukkan hasil. Bahkan beberapa petani lain di sekitar lahan miliknya sudah seolah mengikhlaskan tanaman jagungnya dilapa oleh ulat tersebut. Tapi jika dibiarkan seperti ini, maka dapat dipastikan para petani akan mengalami gagal panen dan rugi jutaan rupiah.
"Sudah banyak biaya dan tenaga yang kami keluarkan untuk membasmi hama ulat ini. Sekarang saya hanya bisa pasrah," terang Pribandi.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Carik) Desa Bektiharjo, Wirlilik Gundoyo mengaku bahwa sudah mendapatkan banyak laporan terkait serangan hama tersebut. Dia berharap kepada petani untuk sabar dulu sampai ada titik terang, terus belajar dan mengambil hikmah dari kasus ini. Pak Carik, begitu beliau biasa dipanggil, juga berharap tim Pengamat Organism Penyakit Tanaman (PUPT), dan penyuluh di setiap Kecamatan sudah diterjunkan ke lapangan, baik memberikan pendampingan, serta obat-obatan kepada petani.
Pria beranak 3 itu menambahkan, banyaknya keluhan petani tentang serangan hama ulat Grayak ini akan terus dikoordinasikan dengan pihak pusat, agar segera dapat ditemukan solusi untuk memberantas hama yang tergolong spesies baru itu.
Untuk itu, pihaknya berharap agar para petani melalui Gerakan Kelompok Tani (Gapoktan) lebih komunikatif lagi dengan petugas yang ada di lapangan, agar segera dapat dicarikan solusi untuk memberantas hama tersebut.
"Tidak mungkin hal itu kita biarkan, apalagi Bektiharjo Tuban merupakan penyumbang jagung tertinggi di Jawa Timur. Untuk itu, kami berharap para petani segera bersinergi dengan petugas yang ada di lapangan, agar segera bisa ditemukan solusi," pungkasnya.
Sumber: suaraindonesia.co.id (dengan perubahan seperlunya)
-------------------------
Informasi, saran, kritik, Hubungi segera :
WA: 0811 3010 123
Telp/SMS : 0811 3010 123
*tombol hanya berfungsi jika anda mengakses web ini via Smartphone
0 Response to "Petani Jagung Bektiharjo Tuban Gagal panen terkena serangan Ulat Grayak secara massal"
Post a Comment