Ritual Berebut Buceng oleh Ribuan Warga Tuban, Digelar saat Memasuki Musim Kemarau
Thursday, July 18, 2019
Berita,
Karang Taruna,
Krajan,
Lain-lain,
LPMD,
pembangunan,
Pertanian,
Wisata Budaya
Edit
Bertepatan memasuki musim kemarau, ribuan masyarakat yang berada di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, melakukan ritual berebut nasi dan lauk pauk yang terbungkus daun pisang (buceng), di kawasan pemandian Bektiharjo, Rabu (17/7/2019).
Ritual yang dilakukan ini melibatkan tiga desa yaitu Prunggahan Wetan, Prunggahan Kulon, dan Bektiharjo.
Sedangkan dua desa lainnya yakni Semanding dan Tegalagung menyusul di hari lain.
Buceng beserta jajanan yang dibawa oleh ibu-ibu dikumpulkan terlebih dulu, lalu didoakan.
Kemudian sekepal nasi dilempar ke Sendang sebagai proses ritual.
"Ritual ini diikuti lima Desa di Kecamatan Semanding, tapi baru tiga yang ikut dan dua sisanya di hari lain," kata Juru Kunci Pemandian Bektiharjo, Hartono.
Dia menjelaskan, ritual dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan air dari sumber Bektiharjo.
Air sangat bermanfaat, bisa untuk mengairi sawah para petani, minum, masak, mencuci, untuk keperluan rumah tangga, dan kegiatan warga lainnya.
Sehingga warga selalu melakukan ritual syukuran atau sedekah bumi setiap setahun sekali, yang dilakukan pada Rabu pon.
Ditambahkannya, meski memasuki musim kemarau tidak membuat sumber mata air mengering.
Meski ada pengurangan debit air, namun tidak sampai menjadikan kekeringan bagi warga sekitar.
"Bisa dilakukan di bulan 3,4,5, dan 6, yang penting harus Rabu Pon, memang begitu ketentuannya," ujarnya sambil melayani masyarakat yang minta bucengnya didoakan.
Sementara itu, Sekretaris Desa Bektiharjo, Wirlilik Gundoyo menyatakan, ini merupakan agenda rutin yang diadakan setiap setahun sekali yaitu pada hari Rabu Pon.
Selain itu, masyarakat juga mengikuti kegiatan ini karena adanya kepercayaan, di Bektiharjo adalah awal mula kehidupan bermasyarakat di Kabupaten Tuban.
Kegiatan ini mengajak masyarakat untuk bersyukur secara ikhlas, serta berbagi dengan sesama setelah mendapatkan berkah rizki.
"Kita gelar tumpengan, ada juga pagelaran Langen Tayub sebagai bagian dari uri-uri budaya jawa. Sedangkan pada 28 Juli 2019 juga akan diadakan Sedekah Bumi Makam Umum Krajan Bektiharjo dan Pengajian Akbar," pungkasnya.
Sumber: surya.co.id
Ritual yang dilakukan ini melibatkan tiga desa yaitu Prunggahan Wetan, Prunggahan Kulon, dan Bektiharjo.
Sedangkan dua desa lainnya yakni Semanding dan Tegalagung menyusul di hari lain.
Buceng beserta jajanan yang dibawa oleh ibu-ibu dikumpulkan terlebih dulu, lalu didoakan.
Kemudian sekepal nasi dilempar ke Sendang sebagai proses ritual.
"Ritual ini diikuti lima Desa di Kecamatan Semanding, tapi baru tiga yang ikut dan dua sisanya di hari lain," kata Juru Kunci Pemandian Bektiharjo, Hartono.
Dia menjelaskan, ritual dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan air dari sumber Bektiharjo.
Air sangat bermanfaat, bisa untuk mengairi sawah para petani, minum, masak, mencuci, untuk keperluan rumah tangga, dan kegiatan warga lainnya.
Sehingga warga selalu melakukan ritual syukuran atau sedekah bumi setiap setahun sekali, yang dilakukan pada Rabu pon.
Ditambahkannya, meski memasuki musim kemarau tidak membuat sumber mata air mengering.
Meski ada pengurangan debit air, namun tidak sampai menjadikan kekeringan bagi warga sekitar.
"Bisa dilakukan di bulan 3,4,5, dan 6, yang penting harus Rabu Pon, memang begitu ketentuannya," ujarnya sambil melayani masyarakat yang minta bucengnya didoakan.
Sementara itu, Sekretaris Desa Bektiharjo, Wirlilik Gundoyo menyatakan, ini merupakan agenda rutin yang diadakan setiap setahun sekali yaitu pada hari Rabu Pon.
Selain itu, masyarakat juga mengikuti kegiatan ini karena adanya kepercayaan, di Bektiharjo adalah awal mula kehidupan bermasyarakat di Kabupaten Tuban.
Kegiatan ini mengajak masyarakat untuk bersyukur secara ikhlas, serta berbagi dengan sesama setelah mendapatkan berkah rizki.
"Kita gelar tumpengan, ada juga pagelaran Langen Tayub sebagai bagian dari uri-uri budaya jawa. Sedangkan pada 28 Juli 2019 juga akan diadakan Sedekah Bumi Makam Umum Krajan Bektiharjo dan Pengajian Akbar," pungkasnya.
Sumber: surya.co.id
-------------------------
Informasi, saran, kritik, Hubungi segera :
WA: 0811 3010 123
Telp/SMS : 0811 3010 123
*tombol hanya berfungsi jika anda mengakses web ini via Smartphone
0 Response to "Ritual Berebut Buceng oleh Ribuan Warga Tuban, Digelar saat Memasuki Musim Kemarau"
Post a Comment