Rekreasi kembali ke Alam, Hanya dengan 10 Ribu perak sepuasnya di Bektiharjo

“Pa.., lama kita ga jalan-jalan, ini kan hari libur,” ajak anak pertamaku yang berumur 5 tahun. Ditanya demikian aku langsung tersentak dari kursi kerjaku. Lihat kantong tinggal 50 ribu perak sedangkan toko sudah seminggu ini sepi. Mmm, kemana ya. Alam, ya rekreasi alam saja. Di Kota Tuban Jawa Timur dimana keluargaku tinggal masih ada Pemandian Alam yang letaknya di Desa Bektiharjo Kecamatan Semanding.


Masih adakah hiburan alam di tempat Anda tinggal? Yok, rekreasi yuk, ajak aku ke anakku. Kantong tipis ga masalah toh dah biasa hidup sebagai aktifis (ups maksudnya aktif terus, kantong masih tipis), yang penting anak bisa fresh kembali ke sekolah Taman Kanak-Kanaknya. Aku serahkan sementara toko bukuku ke Istri. Eh, anakku dah siap duluan dengan tas rangsel kecil merahnya. Yuk berangkat langsung tancap gas motorku. Jarak yang perjalanan yang aku tempuh untuk menuju lokasi dari Kota Kecamatan Tuban ke lokasi sekitar 5 kilometer kearah selatan. Kalau dari Jakarta atau kota lain yang pasti datang dulu ke kota Tuban, mau guide gratis kontak dulu saya kalau pas ada di Tuban pasti saya antar, he he he. Tak sampai 15 menit, aku telah sampai di lokasi. Pemandian Bektiharjo sebuah tempat rekreasi renang yang airnya mengalir dari sumber alam. Kini, Bektiharjo mempunyai 4 bangunan kolam renang, satu kolam renang dibangun sesuai ukuran pertandingan renang, satu kolam untuk anak balita, satu kolam untuk anak berumur di atas lima tahun, dan satu lagi kolam sumber air yang masih alami.

Aku parkir sepeda dan langsung menuju loket tiket. Tiba-tiba ada yang nyeletuk, tidak usah bayar Pak masuk aja. Lo, kenapa jawabku. Sambil sodorkan uang lima ribu perak karena tiket resminya hanya 2000, tapi ditolaknya. Waduh rejeki neh, selidik punya selidik salah satu dari mereka ada yang tahu kalau profesiku wartawan. Aku tinggalkan aja uang di meja loket sambil mengajak anakku masuk halaman bekti harjo. Sudah satu tahun saya tidak kunjungi tempat ini, ops ada terasa aneh. Apa ya... ? Oh Kera, kemana larinya ratusan kera-kera itu. Belum satupun meyapa saya. Pikirku buyar ketika anakku menarik tangan saya untuk menyewa ban pelampung. Ya, berapa tanyaku. “2000 perak nak,” kata si embok umur 60 tahun penyedia jasa pelampung sambil menjajakan tempe goreng khas desa itu. Tak banyak pikir ku rogoh saku untuk bayar pelampung ban tersebut.

Byur..byur, tak lama berselang anakku langsung masuk ke kolam. Senang melihat anakku gembira sambil mengayuh pelampungnya. “Belajar renang pa, aku ga tenggelam,” teriak anakku riang. Ya, hati-hati belajar renangnya, jawabku mengawasi anakku dari kejauhan sambil pesan lontong tahu dan minumannya seharga 5 ribu perak. Satu jam telah berlalu, aku biarkan anakku bermain-main sama air. Lontong tahu pun telah habis ku santap. Aku panggil dia untuk sudahi belajar renangnya. Segera kubilas dia dengan air pancuran yang tersedia di sana. Kukeringkan badannya dengan handuk dan kupakaikan pakaian yang dibawanya. Kemudian jalan-jalan sebentar mengelilingi suasana pemandian bekti harjo, namun tak ketemukan kera-kera itu, kemana gerangan larinya. Setelah cukup segar dan capek, pulang deh.

Sumber: kompasiana.com
24 Mei 2009


-------------------------
Informasi, saran, kritik, Hubungi segera : 

WA: 0811 3010 123

sms:08113010123?body=halo
Telp/SMS : 0811 3010 123

*tombol hanya berfungsi jika anda mengakses web ini via Smartphone

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rekreasi kembali ke Alam, Hanya dengan 10 Ribu perak sepuasnya di Bektiharjo"

Post a Comment