Krisis Air, Warga Bektiharjo Semanding Tuban Andalkan Mata Air Pohon Beringin

Musim kemarau makin menyiksa warga Dusun Ngendut, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Setelah tandon air hujan puluhan kepala keluarga (KK) kering tak terisi, mereka mulai mencari air dari akar pohon beringin di dusun setempat.



Upaya ini sudah mereka lakukan sejak enam tahun terakhir, di saat musim kemarau menimpa dusun lereng bukit kapur Tuban tersebut. Aktivitas tahunan ini terjadi, setelah sumur pompa manual di samping sumber di bawah pohon beringin rusak. Mereka tak mampu memperbaiki pompa, akibat keterbatasan ekonomi.

Pantauan detiksurabaya.com di Dusun Ngendut, aktivitas warga mendatangi sumber air di sela-sela dua pohon beringin yang berusia ratusan tahun mulai pagi hingga sore. Warga secara bergantian menimba air dengan tali tampar sepanjang 2,5 meter, sesuai dengan titik terdalam sumber air tersebut.

Beruntung bagi warga Ngendut, sumber air yang debitnya minim itu mengalir sepanjang musim. Apalagi lokasinya berada di antara perkampungan penduduk dusun. Sehingga mereka tidak pelu lagi bersusah payah berjalan jauh dari permukiman. Sumber ini menjadi andalan untuk keperluan air bersih, minum hewan ternak dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Sebenarnya, Desa Bektiharjo memiliki sumber air besar. Yakni sumber air Bektiharjo. Sayangnya lokasi Dusun Ngendut yang berada di atas bukit sejarak 6 Km dari sumber air Bektiharjo, sulit dijangkau warga dusun. Di samping jalan setapak terjal, warga harus naik turun bukit jika akan ke Bektiharjo.

"Untungnya ada sumber air di bawah pohon beringin ini. Kalau tidak ada, di saat kemarau seperti ini mungkin warga Ngendut pada mati karena tidak ada air," kata Suhadi (19), warga setempat kepada detikSurabaya.com, Sabtu (22/8/2008) siang.

Menurut warga setempat, sudah enam tahun terakhir mereka menimba air dari sumber akar pohon beringin itu. Pompa air yang sudah dipasang warga delapan tahun lalu rusak dan hingga kini tak bisa dipakai. Upaya perbaikan sudah dilakukan namun tak berhasil. Hingga kini pompa manual itu dibiarkan hingga berkarat di samping sumber.

"Kami berharap segera ada bantuan dari pemerintah, untuk memperbaiki pompa. Kalau sudah kemarau seperti ini, kami kesulitan mendapatkan air," kata Suhadi, warga lainnya yang ditemui di sumber air.

Sumber air itu sendiri, tak bisa ditimba bersamaan. Warga harus antre bergiliran satu per satu mengambilnya. Jika airnya sudah menyusut, mereka harus menunggu dengan sabar sampai air di sumber penuh kembali.

Dua pohon berumur ratusan tahun itu sendiri, sampai kini masih kokoh berdiri. Warga tetap menjaga, agar pohon tersebut tidak dirusak orang. Apalagi dua pohon yang di akarnya mengeluarkan air tersebut, merupakan satu-satunya sumber air di dusun tersebut.

Sumber: detiknews


-------------------------
Informasi, saran, kritik, Hubungi segera : 

WA: 0811 3010 123

sms:08113010123?body=halo
Telp/SMS : 0811 3010 123

*tombol hanya berfungsi jika anda mengakses web ini via Smartphone

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Krisis Air, Warga Bektiharjo Semanding Tuban Andalkan Mata Air Pohon Beringin"

Post a Comment