CAHAYA ISLAM MALAM 23 RAMADHAN

Ricardo dan Rifael. Kakak beradik. Malam ini, 23 Ramadhan datang ke *Masjid Nurul Hayat*. Anak muda dan adiknya yang masih kecil itu, minta dibimbing Syahadat. Ingin masuk Islam.



Saya, para santri dan para jamaah itikaf tak henti bertahmid dan bertakbir. Beberapa bercucur air mata. Di Bulan penuh cahayaNya ini, dipersaksikan kelembutan takdir Allah kepada hambaNya.
Ricardo kelas 1 SMA. Dia mengaku ingin masuk Islam karena melihat teman-temannya saat beribadah, seperti ada ketentaraman hati. Ramadhan ini, malah dia sudah ikut berpuasa. Meski belum resmi bersyahadat.

Rifael kelas 4 SD. Kata sang Ayah, justru Rifael-lah yang paling ngebet ingin ber-Islam. Juga sudah latihan puasa. Malam 21 kemarin, dia ikut-ikutan temannya itikaf bermalam di Masjid.
Ayah Ibunya masih non-Muslim. Tapi mereka ikut hadir ke Masjid NH. Ikut menyaksikan ikrar syahadat putranya. Mereka merelakan dua putranya mengambil pilihan agama berbeda. 

Melihat mereka, saya jadi ingat kelembutan dan kebijaksanaan paman Rasulullah, Abu Thalib. Yang belum mau berislam bukan karena tak percaya Rasulullah. Tapi belum siap menerima pandangan negatif keluarga besar dan teman-teman. Aura sang Ayah, apalagi sang Ibu, tampak tak ada marah dan kecewa. Malah lebih tampak bahagia.

Semoga ayah ibu yang sudah memiliki hati bijaksana, mendapat hidayah mengikuti jejak kedua putranya.

*Heri Latif (Pelayan Masjid NH)

Sumber: Yayasan Nurul Hayat 

-------------------------
Informasi, saran, kritik, Hubungi segera : 

WA: 0811 3010 123

sms:08113010123?body=halo
Telp/SMS : 0811 3010 123

*tombol hanya berfungsi jika anda mengakses web ini via Smartphone


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CAHAYA ISLAM MALAM 23 RAMADHAN"

Post a Comment